Start dari Basecamp: Suasana Desa yang Adem Banget
Pagi-pagi banget aku nyampe di basecamp Igirmranak. Desa
kecil ini punya suasana yang tenang, kabut masih menggantung rendah, dan udara super
adem. Beberapa warung kecil sudah buka, wangi gorengan dan kopi panas langsung
nyambut kedatangan kami. Kami sempat ngobrol sebentar sama warga sekitar,
mereka ramah banget—seakan tahu kalau kita masih pendaki newbie yang deg-degan.
Persiapan sebentar, dan jalur langsung disuguhin pemandangan
ladang-ladang sayuran warga yang tertata rapi. Banyak spot yang instagramable
banget bahkan sebelum masuk pos 1. Tanahnya masih relatif datar, dan suasananya
bikin hati tenang.
Pos 1: Lorong Pinus Estetik
Masuk ke Pos 1, kita kayak langsung diajak masuk ke dalam
dunia dongeng. Deretan pohon pinus tinggi berjajar, membentuk semacam lorong
alami yang adem banget. Langit masih remang-remang, dan sinar matahari mulai
menembus sela-sela daun. Cahaya pagi itu jatuh di jalur setapak dan bikin efek
sinematik alami yang bikin semua orang berhenti sejenak buat foto-foto.
Di pos ini, suara burung dan daun-daun yang tertiup angin
jadi backsound alami. Udah nggak ada suara kendaraan atau notifikasi HP. Hanya
suara alam dan napas kita sendiri. Rasanya damai banget. Walaupun trek mulai
agak menanjak, semangat kami masih tinggi karena semua terasa serba baru dan
menyenangkan.
Pos 2: View Sindoro Mulai Muncul!
Di pos ini, kita juga mulai ngelewatin padang rumput kecil
dengan bunga-bunga liar yang tumbuh di pinggir jalur. Anginnya mulai lebih
kencang, dan hawanya makin dingin. Tapi semuanya terasa segar. Saking kagumnya,
kita sempat duduk agak lama di batu besar sambil makan snack dan menikmati
view karena beneran kayak ada di lukisan.
Pos 3: Serasa Jalan di Atas Karpet Hijau
Gunung Sumbing mulai kelihatan jelas. Kami ketemu rombongan
pendaki lain yang udah turun, dan mereka bilang sunrise hari itu gila banget
cantiknya. Semangat langsung naik lagi. Setiap sudut di pos ini cocok buat
duduk, rebahan, atau sekadar nikmatin angin sambil menatap horizon.
Camp Area: Malam Romantis di Bawah Bintang
Malamnya, bintang muncul satu per satu. Udara dingin banget,
tapi kami punya sleeping bag dan jaket tebal. Kami rebahan di luar tenda sambil
dengerin lagu mellow, minum coklat panas, dan ngebahas kehidupan. Malam itu,
bumi dan langit kayak bersatu di satu titik. Magis banget.
Puncak: Sunrise Tercantik Seumur Hidup
Jam 4 pagi, alarm bunyi. Meski dingin, kami bangun dan
siap-siap summit. Jalur dari camp ke puncak nggak terlalu jauh, tapi cukup
bikin ngos-ngosan. Begitu nyampe atas, angin langsung menyambut. Langit masih
gelap, tapi perlahan berubah warna. Dan akhirnya... sunrise-nya muncul.
Cahaya keemasan keluar pelan dari balik cakrawala. Lautan
awan membentang luas di bawah kaki kami, dan puncak-puncak gunung lain tampak
mengambang di atasnya. Sindoro, Sumbing, Merapi, dan Merbabu semuanya berdiri
megah. Semua orang langsung ambil posisi foto, tapi banyak juga yang cuma
diem terharu. Aku juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar